5 Fakta Bekerja Di Perusahaan Start Up

by Pintar

Di masa lalu, perusahaan besar dan mapan menjadi incaran para fresh graduate dalam meniti karier. Kini, pekerja milenial justru banyak mendambakan jadi bagian perusahaan rintisan atau startup karena dianggap lebih seru dan menantang. Benarkah begitu? Yuk kita cermati faktanya!

1. Tim Kecil
Namanya saja perusahaan rintisan, biasanya diawali dengan tim kecil dan jumlah anggota sedikit. Tak jarang hanya beranggotakan tim penggagas atau owner, ditambah sejumlah tenaga rekrutan yang biasanya seumuran. Tidak seperti di perusahaan besar yang karyawannya bisa ratusan orang dengan range umur yang luas, dari rekan kerja yang sebaya hingga yang seumuran orang tua atau bahkan mungkin kakek nenek kamu. Dari segi komunikasi dan pergaulan, kamu mungkin lebih menikmati bekerja di perusahaan startup karena lebih kasual dan ‘nyambung’.

2. Bekerja Multitasking
Jumlah orang sedikit, sementara banyak pekerjaan harus dilakukan. Sehingga semua orang dituntut untuk bisa mengerjakan apa saja. Misalnya, kamu sebenarnya seorang programmer komputer, tapi bisa saja juga diminta melakukan pekerjaan administrasi. Atau  kamu melamar untuk posisi public relations, tapi tugas kamu juga meliputi pengelolaan konten media sosial, desainer grafis hingga marketing. Pendeknya, kamu harus terbiasa bekerja multitasking.

Tapi dengan begitu kamu juga banyak kesempatan untuk belajar hal-hal baru. Tidak selalu bekerja secara multitasking ini adalah hal yang memberatkan, sisi positifnya kamu juga bisa mendapatkan skill baru dan bisa menambah skill tersebut menjadi sesuatu point plus pada dirimu. Dari sini kamu juga bisa mengasah ide-ide kreatif juga, bahkan bisa menjadi profesi yang asik buat kamu yang kreatif lho!

3. Belajar Mandiri
Pada perusahaan besar dan mapan, ada periode yang disebut masa percobaan, biasanya berkisar 3 bulan hingga 1 tahun. Pada saat itu kamu biasanya didampingi oleh mentor, senior atau supervisor yang membimbing atau mengajari berbagai ilmu dan cara melakukan suatu pekerjaan hingga kamu benar-benar siap.

Bekerja di perusahaan startup kamu di tuntut harus mandiri, harus bisa mengerjakan pekerjaan tanpa petunjuk yang rinci atau detail. Istilahnya learning by doing. Kamu harus bisa mengatasi permasalahan yang mungkin muncul dan menemukan solusi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kalau kamu tipe orang yang biasa bekerja berdasarkan arahan jelas, kamu akan gampang frustrasi.

Baca juga: kaya ide dengan mind mapping

4. Fleksibel
Tak seperti perusahaan besar yang cenderung kaku, bekerja di perusahaan startup cenderung fleksibel. Misalnya di soal waktu kerja. Waktu ngantor tidak selalu office hour seperti perusahaan besar yang umumnya menerapkan jam kerja kaku (pukul 8 hingga pukul 5 sore). Bos  bisa saja membebaskan kamu datang siang, tapi sebagai gantinya menuntut kamu pulang jauh lebih malam. Atau bisa saja kamu tidak diharuskan datang ke kantor asal bisa terhubung dari mana saja.

5. Bagian dari Kesuksesan
Sebagai bagian dari perusahaan rintisan, kontribusi kamu dalam perusahaan sangat diharapkan. Perusahaan dikembangkan bersama sehingga semua orang yang terlibat di dalamnya diharapkan memiliki visi dan misi yang sama dan mau mengerahkan segala daya upaya untuk membesarkan perusahaan. Keberhasilan perusahaan adalah kesuksesan tim. Pun sebaliknya. Biasanya seleksi alam pun terjadi. Siapa yang persisten atau gigih menjalani masa-masa pahit, akan bersama-sama pula menikmati manisnya sukses.

Bagaimana, siap berkerja di perusahaan start up? atau bahkan kamu mau membuat start up mu sendiri?

Kalau kamu tertarik membuat start up, PINTAR punya kursus online yang cocok banget buat kamu, yaitu kursus technopreneurship! Yuk cek selengkapnya di sini!

Online Business LIFESTYLE CAREER FINANCES
Share this article

Related Articles