Pentingnya Upskilling UMKM untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan
by Pintar
Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terhadap perekonomian Indonesia ternyata sangat penting. UMKM sudah dianggap sebagai penopang perekonomian kita karena telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi krisis ekonomi, meningkatkan PDB, dan membantu memperluas kesempatan kerja.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu sebesar 61% atau sekitar 9 triliun rupiah. Selain itu, UMKM juga membantu dalam penyerapan tenaga kerja hingga 97% dari total tenaga kerja.
Meskipun UMKM Indonesia menawarkan peluang pertumbuhan yang besar dalam perekonomian negara, masa depan sektor ini penuh tantangan, khususnya dalam menghadapi era digital. Salah satu kendala utamanya adalah terbatasnya akses teknologi dan infrastruktur digital, yang menghambat pelaku UMKM untuk sepenuhnya memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital.
Selain itu, munculnya digitalisasi juga telah meningkatkan persaingan, karena mereka tidak hanya bersaing secara lokal, tetapi juga dengan pemain global yang sudah unggul dalam pemanfaatan teknologi. Dalam menghadapi teknologi yang semakin berkembang pesat, pelaku UMKM harus membekali diri dengan literasi digital dan keterampilan bisnis yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan dunia online.
Era digital menuntut banyak keterampilan dan kompetensi baru, sehingga upskilling dapat menjadi salah satu solusi ampuh untuk memberdayakan mereka dalam menghadapi tantangan dan memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Tidak hanya meningkatkan peluang keberlanjutan usaha, dengan mengasah keterampilan, mereka bisa mendorong inovasi dan tetap menjaga kestabilan perekonomian Indonesia.
(Baca juga: https://pintar.co/blog/upskilling-demi-masa-depan-lebih-baik)
Apa manfaat upskilling untuk UMKM?
1) Meningkatkan Daya Saing
Dengan upskilling, pelaku UMKM dapat belajar untuk memanfaatkan platform digital dan mengoptimalkan strategi pemasaran online sehingga meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif. Mengutip dari kelaskita.com, salah satu UMKM Indonesia bernama Schmiley Mo memanfaatkan penggunaan e-commerce untuk memulai bisnisnya. Bahkan, UMKM yang didirikan oleh Diana Rikasari ini dapat bersaing di ranah global seperti dipamerkan dalam salah satu fashion week di Italia.
2) Memberikan Akses Pasar yang Lebih Luas
Dunia digital menawarkan pasar global bagi UMKM. Upskilling akan membantu memberdayakan UMKM untuk membangun kehadiran digital yang optimal sehingga dapat memasuki pasar yang lebih luas dan mencapai pelanggan secara global. Mengambil contoh dari kompas.com, sebuah UMKM di bidang kerajinan kayu bernama Prima Shabby Craft telah melayani pasar di seluruh Indonesia hingga negara ASEAN. Andyk Widodo dan Laily Prima Monica, pendiri usaha ini, mengatakan bahwa sumber penjualan utama mereka hingga bisa mencapai pasar yang luas adalah berkat dari penjualan digital, seperti pada e-commerce.
3) Meningkatkan Kemampuan Adaptasi
Harapan dan preferensi pelanggan akan terus berkembang di dunia digital. Upskilling akan membekali UMKM dengan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang akan selalu berubah. Kominfo mengatakan bahwa pelaku usaha yang akan bertahan di era digital adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan pendekatan digital.
4) Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Penggunaan alat dan platform digital memungkinkan UMKM dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan. Dengan upskilling, UMKM dapat memanfaatkan produk digital ini secara efektif agar lebih mengurangi biaya operasional dan juga menghemat waktu. Melansir dari suara.com, salah satu pelaku UMKM mengatakan bahwa dengan mendigitalisasi, pemasaran akan berjalan sendiri sehingga ia bisa lebih banyak berfokus pada proses produksi dan distribusi. Biaya pengeluaran untuk pemasaran juga lebih terjangkau daripada penjualan langsung.
Dengan memprioritaskan peningkatan keterampilan, UMKM Indonesia dapat bertransformasi menjadi bisnis yang berdaya secara digital, membuka masa depan yang berkelanjutan, tumbuh, dan berkontribusi terhadap kemakmuran perekonomian negara.
Skill apa saja yang dibutuhkan UMKM?
1) Technopreneurship
Keterampilan technopreneurship sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertahan dan berkembang dalam era digital. Dengan keterampilan ini, UMKM dapat mempelajari strategi untuk membangun usaha yang dapat mengatasi tantangan nyata melalui implementasi gagasan inovatif berbasis teknologi.
Ikut pelatihan technopreneurship di sini.
2) Pemasaran Digital
Melalui keterampilan ini, pelaku UMKM dapat mempelajari bagaimana menyusun strategi pemasaran digital yang efektif dan sesuai dengan tren terkini. Keterampilan ini akan membantu UMKM dalam meningkatkan eksposur online, meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, serta memperluas wilayah pasar mereka secara global.
Ikut pelatihan pemasaran digital di sini.
3) Pemasaran Media Sosial
Platform media sosial memiliki basis pengguna yang sangat besar di Indonesia, menawarkan kesempatan yang tak tertandingi bagi UMKM untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar. Dengan keterampilan ini, pelaku UMKM dapat belajar untuk mempromosikan usaha melalui platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan sebagainya.
Ikut pelatihan pemasaran media sosial di sini.
Nah, bagi kamu yang merupakan pelaku UMKM maupun baru mau memulai usaha, melakukan upskilling bukan lagi sebuah pilihan tapi sudah menjadi kebutuhan. Dengan membukakan diri pada literasi digital, usahamu akan lebih siap dalam menghadapi tantangan di tengah-tengah perkembangan teknologi yang makin pesat.
Selain untuk menjaga keberlanjutan usahamu, kamu juga dapat berkontribusi untuk perekonomian negara. Untuk memulai #UMKMUpskill, kini sudah banyak platform online yang menyediakan kursus dan pelatihan, seperti di PINTAR. Yuk, klik di sini untuk segera beli pelatihan demi keberlanjutan usahamu.
