4 Hal Utama dalam Persiapan Studi ke Eropa?

by Pintar

Halo Sobat PINTAR!
Adakah yang akhir-akhir ini membayangkan dirinya sedang di Eropa untuk menempuh studi? Banyak di antara kita yang selalu ada keinginan untuk studi ke Eropa namun masih sangat buram akan apa yang harus dipersiapkan, baik awal pendaftaran maupun ketika sudah di sana. Cara yang paling tepat untuk mempersiapkan diri adalah dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Penuhi dirimu dengan informasi yang bisa membantu kamu membuat keputusan untuk studi di Eropa.

Penasaran apa saja yang perlu dipersiapkan untuk bisa kuliah di Eropa? Yuk, simak penjelasan lengkap di bawah ini.

1. Menentukan Program Studi dan Universitas
Betul! Hal pertama yang penting ditentukan adalah memilih program studi yang paling sesuai denganmu, jangan sampai hanya memilih berdasarkan popularitas universitas maupun daerahnya ya, Sobat PINTAR! Banyak sekali program studi di luar sana yang memerlukan penelusuran lebih lagi seperti mata kuliah yang ditawarkan dan prospek kerjanya. Gunakan skala perbandingan berisi kelebihan dan kekurangan agar mendapat gambaran yang lebih jelas. Bila bagimu masih cukup sulit untuk menentukan, kunjungi tips ini untuk memilih jurusan atau program studi kuliah! Setelah berhasil menentukan, telusurilah universitas mana saja yang memiliki reputasi bagus akan program studi tersebut. Dengan begitu, kamu dapat memperoleh pengalaman maksimal selama menempuh studi nanti.
Hal lain yang harus dimasukkan dalam pertimbangan adalah destinasi negara. Terdengar sepele padahal penting! Tiap negara tentu memiliki budaya, kebiasaan, bahasa, dan ciri khasnya masing-masing, termasuk kondisi iklim dan musim. Eropa yang banyak didominasi oleh negara musim dingin, tentu akan berdampak pada kondisi biologis dan psikis. Terlebih lagi perbedaan bahasa yang menjadi tantangan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

2.
Ketahui Syarat dan Ketentuan Administratif
Di sisi administratifnya, syarat dan ketentuan bisa terbagi dalam dua hal, yakni untuk keperluan negara dan universitas yang dituju. Tiap negara dan universitas memiliki daftarnya masing-masing yang wajib dipelajari, bahkan sangat disarankan untuk membuat check list secara lengkap terkait hal tersebut. Untuk keperluan negara, administrasi yang umum dibutuhkan adalah:
1. Visa
Ketentuan mengajukan visa pelajar sangat tergantung pada destinasi negara yang dituju. Namun, dokumen-dokumen yang umum diperlukan untuk pengajuan visa adalah identitas diri berupa KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga; paspor; Letter of Sponsorship atau bukti jaminan finansial yang bisa juga menggunakan fotokopi buku tabungan sebagai alternatif; formulir pengajuan visa; surat penerimaan dari lembaga pendidikan atau letter of acceptance. Secara alur, setelah kamu mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, selanjutnya diverifikasi dan lanjut ke tahap wawancara di kedutaan. Terakhir adalah pengambilan visa dengan jadwal yang sudah ditentukan kedutaan.
Durasi proses pengajuan visa pelajar tergantung dari negara tujuan, ada yang memakan waktu 1-2 minggu saja namun ada yang memakan hingga 8 minggu. Kemudian untuk masa berlaku visa pelajar, bergantung pada rencana masa studimu.
2. Paspor
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengurus paspor adalah KTP; KK; akta kelahiran, akta perkawinan, buku nikah, ijazah, atau surat baptis; Surat pewarganegaraan Indonesia bagi WNA, surat penetapan ganti nama, paspor lama bila sudah memiliki.
3. Bukti Keuangan
Bukti keuangan yang dimaksud adalah minimal jumlah tabungan yang harus dimiliki. Untuk visa turis Eropa minimal umumnya sekitar Rp 7.500.000. Atau menunjukkan rekening tiga bulan terakhir hingga surat sponsor bila perlu.
Sedangkan untuk keperluan universitas sebagai berikut.
1. EPT (English Proficiency Test) atau Tes Kemampuan Bahasa
2. Surat Rekomendasi
3. Surat Motivasi
4. Esai
5. Transkrip Nilai Akademik Terbaru

Setiap negara memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda. Contohnya, bukti asuransi kesehatan yang tidak semua negara di Eropa mewajibkannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melengkapi informasi adalah dengan menelusuri website resmi universitas maupun negara tujuan.

3. Menyiapkan Biaya
Untuk menempuh studi di luar negeri memerlukan biaya yang tidak sedikit. Penting untuk kita ketahui secara detail berapa estimasi pengeluarannya. Mulai dari masa persiapan, pendaftaran, pelaksanaan studi, hingga selesai studi. Berikut adalah detail biaya estimasi:
1. Visa
Seperti yang telah disebut di atas, detail informasi visa tergantung destinasi negaranya ya Sobat PINTAR! Begitu juga untuk harganya. Informasi detail terkait hal ini bisa ditemukan di website kedutaan negara yang dituju.
2. Paspor
Sobat PINTAR apakah sudah punya paspor? Bila sudah, pastikan tanggal kadaluarsa masih berjarak 6 bulan validitas ya! Baik belum punya ataupun ingin memperpanjang, Kantor Imigrasi mengenakan biaya Rp 350.000,- untuk tipe non elektronik dan Rp 650.000,- untuk tipe elektronik (e-passport).
3. EPT
Jenis EPT yang umum digunakan untuk seleksi adalah TOEFL, IELTS, dan DET.
A. TOEFL memiliki berbagai jenisnya. Harga berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 3.000.000.
B. IELTS pun juga memiliki berbagai jenis dan harga dapat berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 4.500.000.
C. DET atau Duolingo Englist Test hanya memiliki satu versi tes. Biaya sebesar $59 atau sekitar Rp 900.000 untuk sekali tes, namun biasanya terdapat harga promo untuk 2x tes setiap satu kali pembelian dengan harga total $98 atau sekitar Rp 1.500.000.

Ketika pelaksanaan, perlu kita ketahui juga biaya kuliah dan akomodasi yang tersedia di universitas dan negara tersebut. Biasanya biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk studi di Eropa sekitar 13.000 Euro - 42.500 Euro atau setara dengan Rp 210.000.000 - Rp Rp 700.000.000 per tahun untuk program sarjana. Sedangkan untuk program magister berada di kisaran 17.000 euro - 35.000 euro atau setara dengan Rp 280.000.000 - Rp 570.000.000. Kemudian beberapa universitas biasanya menyediakan fasilitas akomodasi khusus untuk mahasiswa internasional. Contoh University of Twente di Belanda dan University of Padua di Italia yang menawarkan fasilitas asrama bagi mahasiswanya. Selain itu, biaya sehari-hari seperti makan dan transportasi juga perlu dihitung sehingga mendapat gambaran total pengeluaran. Kota Vienna atau Wina di Austria merupakan salah satu contoh kota yang dianggap memiliki biaya hidup yang cukup murah dibandingkan dengan Kota Zurich di Swiss yang terbilang mahal.

Gambaran total tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan apakah kamu akan membayar secara pribadi atau perlu mendaftarkan diri di beasiswa untuk bantuan keuangan. Perlu diketahui bahwa banyak sekali program di luar sana yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi. Hanya tergantung seberapa rajin kita mencarinya di internet dan layanan lembaga-lembaga beasiswa. Untuk kamu yang ragu apakah sanggup untuk lolos beasiswa apakah tidak, baca 7 tips ini!

4. Menyiapkan Diri Secara Mental
Memiliki kemampuan beradaptasi dengan mudah menjadi  salah satu soft skill yang dibutuhkan secara krusial dalam menempuh studi di luar negeri. Familiar dengan sebutan culture shock? Penting bagi kita untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai negara tersebut, khususnya area universitas yang dituju. Agar semakin mudah dan siap untuk menghadapinya, bacalah tips-tips belajar di luar negeri. Mulai dari kebiasaan atau sistem belajar di luar negeri seperti apa, pakaian yang biasa harus dipakai, dsb.
Masuk kuliah di negara asing pertama kali juga bisa menjadi tantangan, PINTAR punya solusi untukmu yang merasa perlu mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari saat pertama masuk kuliah!

Terakhir untuk Sobat PINTAR, homesick adalah hal yang wajar. Perasaan kangen dengan kampung halaman yang berjarak ratusan ribu kilometer tentu berdampak pada kita. Kini teknologi sudah canggih, berbagai macam teknologi bisa kita telusuri agar komunikasi tetap berjalan seperti video call, voice call dan online messaging.
 

Apakah sudah menentukan pilihanmu? Jika belum, Sobat PINTAR perlu tahu bahwa International Business School (IBS) sedang mengadakan program joint degree atau gelar bersama dengan Buckingham University. Sebuah kesempatan emas untuk calon mahasiswa yang ingin menempuh studi di Eropa sekaligus memperluas pengetahuan budaya sekitar di Eropa. Dengan sistem hands-on experience, kamu akan mendapatkan perspektif dunia dan potensi-potensi barumu. Terlebih lagi bisa membantu memperlancar jalanmu menuju dunia karir! Temukan informasi lebih melalui link ini!

Jadi, bagaimana Sobat PINTAR? Sudahkah merasa cukup siap untuk daftar kuliah di Eropa?

Online Business LIFESTYLE CAREER FINANCES
Share this article

Related Articles