Baik dan Buruknya Menjadi Pribadi yang Perfeksionis

by Pintar

Setiap orang punya standar masing-masing saat menyelesaikan pekerjaannya. Tapi tidak sedikit yang memiliki standar yang terlalu tinggi, bahkan dengan keinginan  mendekati kesempurnaan.

Apakah kamu mengenali sosok yang seperti ini? Yang biasa dikenal pula dengan individu yang perfeksionis.

Walau terkesan menjadi pribadi yang dapat menghasilkan pekerjaan yang sangat baik. Perfeksionis ternyata memiliki kekurangan yang dapat menghancurkan segalanya. Ngeri yah?

 Definisi dari perfeksionis, dilansir dari laman sehatq adalah sebuah obsesi untuk menjadi orang yang sempurna atau pihak yang memasang standar terlalu tinggi untuk dirinya dan orang lain. Dan tidak hanya berlaku dalam hal pendidikan, pekerjaan, tapi juga saat memilih pasangan.

Perfeksionis sebetulnya bisa menjadi hal yang positif dan negatif. Di satu sisi memiliki semangat tinggi untuk memperlihatkan kinerja dan hasil yang terbaik.

Sedangkan untuk sisi negatifnya, perfeksionis dapat pula direpotkan dengan karakternya sendiri. Dengan ambis mendapatkan yang terbaik, efeknya bisa menjadikan  hasilnya terealisasi dalam waktu yang lebih lama.

Lebih lanjut dari dari sumber yang sama, bahwa perfeksionis dapat pula memicu penurunan harga diri, yang membandingkan prestasi diri dengan orang lain, dan menjadi pribadi yang mudah stres.

Bila berada dalam kasus yang parah, menjadi pribadi yang akan menderita  gangguan psikologis tertentu.  Dintaranya yaitu gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan panik.

Hal ini akan semakin terlihat saat perfeksionis mulai  menjadi hal yang buruk, jika sudah mengganggu dan berefek negatif, seperti :

  • Mulai sering menunda segala aktivitas
  • Menunda pekerjaan, dan menjadi malas karena merasa tidak dapat menyelesaikannya secara  sempurna
  • Sulit untuk bisa lebih tenang dan berbagi perasaannya kepada orang lain
  • Sosok yang suka mengontrol terlalu berlebihan dalam hal pribadi dan profesional
  • Menjadi pribadi yang negatif dengan aturan dan pekerjaan, atau bahkan menjadi sangat apatis.

Baca juga:5 Cara Sederhana Menjadi Pribadi yang Optimis!

Lalu bagaimana caranya agar sifat perfeksionis tidak  menjadi berlebih bahkan mengganggu kehidupan?

Pasang Target yang Realistis

Cobalah untuk membuat target yang logis dan realistis untuk kamu capai, setidaknya kelak tidak merusak fisik maupun mental kamu, yaitu dengan melakukan evaluasi dari sisi hasil, tujuan, dan watu untuk bisa menyelesaikannya.

Buat Skala Prioritas

Kamu mulai menelaah mana hal yang harus mendapatkan fokus dan dedikasi besar dan mana yang bisa dilakukan secara lebih santai dan rileks. Dengan begitu, kamu bisa mencurahkan energi dan pikiran ke masalah yang lebih esensial.

Dapatkan Momen Untuk Menenangkan Diri Sendiri

Tidak sedikit pribadi perfeksionis yang belum mengetahui kebutuhannya yang paling mendasar.  Di satu sisi mungkin sudah tahu kebutuhan diri namun bingung proses untuk meraihnya.

Dan dengan memfokuskan diri untuk mendapatkan waktu tenang untuk diri sendiri, bisa menjadi momen untuk lebih memahami kebutuhan yang paling esensial.

Menerima Kegagalan

Siapa yang mau gagal? Jelas tidak ada. Tapi itulah hidup,  dan karena  itulah disarankan untuk bersiap dan berlatih untuk mengendalikan diri saat menghadapi kegagalan.

Mencari Pertolongan

Apabila kamu merasa sifat perfeksionis sudah berada di titik yang tidak nyaman, bahkan hingga mengganggu orang lain dan diri sendiri. Maka segera lah untuk mencari pertolongan melalui ahli kejiwaan.

Nantinya kamu akan mendapatkan terapi kognitif agar bisa mengatasi perfeksionis dan obsesi yang berlebihan. Dan kelak bisa belajar sudut pandang baru dalam meraih prestasi dan target.

Online Business LIFESTYLE CAREER FINANCES
Share this article