Prospek Bisnis Jamur yang Menggiurkan: Potensi Ekspor Tinggi

by Pintar

Jamur, komoditas hortikultura yang sering terlupakan, ternyata menyimpan segudang manfaat. Tak hanya kaya akan protein, jamur juga memiliki cita rasa yang lezat dan berbagai manfaat kesehatan. Menurut data dari USDA, pada setiap 100 gram jamur, terdapat 3,1 gram protein yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain berfungsi sebagai sumber vitamin D yang baik, jamur juga memiliki manfaat kesehatan lain seperti menjaga kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah kanker, dan berbagai manfaat lainnya. Tak heran jika bisnis jamur menjadi semakin menarik dan permintaan pasar pun meningkat. 

Potensi Pasar dan Bisnis Jamur

Meski demikian, konsumsi jamur di Indonesia masih sangat rendah, yakni 0,18 kg per kapita per tahun, dan produksi jamur pada 2019 hanya mencapai 33.163 ton. Angka-angka ini menunjukkan masih banyak peluang untuk mengembangkan bisnis jamur di Indonesia. Terutama, karena pasar luar negeri masih memiliki permintaan yang tinggi untuk jamur. Beberapa dari negara tersebut adalah Perancis, Jerman, Rusia, AS, Timur Tengah, Korea, Cina, dan Jepang.

Kemudahan Budidaya Jamur dan Ramah Lingkungan

Budidaya jamur juga terbilang mudah dan tidak memerlukan area yang luas. Selain itu, metode tanam yang ramah lingkungan sangat bagus bagi kesehatan dan lingkungan kita. 

Budidaya jamur memiliki berbagai keuntungan, salah satunya adalah rendahnya biaya produksi. Dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya, jamur memerlukan modal awal yang relatif lebih kecil. Selain itu, proses budidayanya tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di mana saja, bahkan di rumah sekalipun.

Jamur juga memiliki siklus panen yang cepat. Dengan siklus panen yang singkat dan permintaan pasar yang tinggi, bisnis ini menjanjikan keuntungan yang cukup besar dalam jangka waktu yang singkat.

Indonesia Butuh Lebih Banyak Petani Jamur

Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan bahwa Indonesia bisa terus meningkatkan produksi. Ia juga yakin bahwa melalui peningkatan produksi secara mandiri dan modern, pertanian Indonesia akan maju dengan sendirinya. "Ditjen Hortikultura mendorong komoditas hortikultura termasuk komoditas jamur agar semakin berdaya saing dan ramah lingkungan sehingga mampu menyejahterakan petani secara berkelanjutan," lanjut Retno.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha, mengakui bahwa produksi jamur di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, Indonesia perlu lebih banyak petani jamur yang mampu memproduksi permintaan pasar luar negeri. 

Siap Memulai Bisnis Jamur?

Sekaranglah saatnya kamu memanfaatkan peluang ini. Memulai bisnis jamur tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Akan tetapi, sebelum memulai, penting untuk memahami cara budidaya jamur yang benar dan efisien.

Daftarkan diri kamu sekarang juga di pelatihan Belajar Membudidayakan Jamur Untuk Calon Petani Jamur yang ada di platform PINTAR. Dengan metode luring (khusus wilayah kota Semarang), kamu akan dipandu langkah demi langkah untuk memulai bisnis jamur kamu sendiri. Pelatihan ini khusus dirancang untuk membantu kamu memahami teknik budidaya jamur yang efektif dan ramah lingkungan. Dipandu oleh instruktur yang berpengalaman, kamu #JadiBisa menguasai teknik budidaya jamur; mulai dari pemilihan bibit, penanaman, perawatan, hingga panen. Menarik kan? Yuk daftar sekarang dengan Kartu Prakerja kamu!

Online Business LIFESTYLE CAREER FINANCES
Share this article

Related Articles